Konsep Dasar Manajemen | Sistem dan Pendekatan Manajemen

1. Sistem Manajemen

Malayu S.P. Hasibuan (2006:26) mengemukakan empat sistem manaje men yang diterapkan perusahaan atau organisasi yaitu manajemen bapak (paternalistic management), manajemen tertutup (closed management), manajemen terbuka (open management), dan manajemen demokrasi (democratic management).

a. Manajemen Bapak (Paternalistic Management)

Manajemen bapak adalah manajemen pemimpin yang diartikan bahwa setiap usaha dan aktivitas bawahan selalu mengikuti jejak pimpinan. Pemimpin telah mendapat kharisma dari bawahan, sehingga bawahan menganggap pimpinannya yang paling baik, pintar, dan benar.

Malayu S.P. Hasibuan (2006:26-27) mengemukakan kelebihan dan kekurangan manajemen bapak yaitu kelebihan manajemen bapak adalah jika pemimpin pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat dikerjakan dengan cepat sehingga tercapai dengan baik. Sedangkan kekurangan manajemen bapak adalah: 

1) Jika pimpinan tidak benar, perusahaan akan hancur karena bawahannya akan turut menyeleweng.

2) Kemajuan organisasi terbatas, sebab hanya tergantung kepada kecakapan pimpinan, bawahan hanya robot saja.

3) Jika terjadi pergantian pimpinan, maka pimpinan baru akan sulit melakukan tugas-tugas kepemimpinan, sebab para bawahan telah mengkultuskan pemimpin lamanya.

4) Bawahan menjadi orang-orang yes man saja, sehingga daya pikir dan kreativitasnya tidak ada.

b. Manajemen Tertutup (Closed Management)

Manajer dalam manajemen tertutup tidak memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan atau organisasi kepada bawahan walaupun dalam batas-batas tertentu saja. Keputusan yang diambil manajer tidak melibatkan partisipasi bawahan. Malayu S.P. Hasibuan (2006:27) menyatakan kelebihan dan kekurangan manajemen tertutup. Kelebihan manajemen tertutup adalah kerahasiaan dan keadaan perusahaan sangat terjamin dan pengambilan keputusan cepat karena tidak melibatkan partisipasi bawahan. Sedangkan kelemahan manajemen tertutup adalah sebagai berikut:

1) Bawahan tidak mengetahui untung dan rugi perusahaan.

2) Problem dan pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan hanya dihadapi manajer.

3) Tidak mempersiapkan kader-kader penggantinya di masa depan.

4) Menimbulkan sikap apatis bawahan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi.

c. Manajemen Terbuka (Open Management)

Manajemen terbuka merupakan kebalikan dari manajemen tertutup karena perusahaan banyak menginformasikan keadaan perusahaan kepada bawahannya sehingga bawahannya mengetahui keadaan perusahaan atau organisasi. Selain itu dalam pengambilan keputusan. manajer selalu meminta pendapat bawahannya tetapi keputusan terakhir berada di tangan manajer. Malayu S.P. Hasibuan (2006:28) menyatakan kelebihan manajemen terbuka yaitu: 

1) Bawahan ikut serta memikirkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi organisasi (perusahaan) dan ikut pula memikirkan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi dan mengembangkan usaha- usaha organisasi.

2) Bawahan mengetahui arah yang diambil organisasi, sehingga jika sudah menjadi keputusan bawahan tidak ragu-ragu melaksanakannya.

3) Bawahan akan lebih bergairah dan berpartisipasi tinggi pada tugas-tugasnya.

4) Bawahan terbina dan terlatih, sehingga pengkaderan berkembang dan regenerasi terjamin.

5) Menimbulkan kompetisi yang sehat sambil bawahan berlomba-lomba mengembangkan kecakapan dan kemampuannya.

6) Menimbulkan kerja sama yang semakin baik dan hubungan-hubungan yang semakin harmonis.

7) Menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan serta solidaritas yang semakin baik.

Selanjutnya Malayu S.P. Hasibuan juga mengemukakan kelemahan manajemen terbuka yaitu:

1) Pengambilan keputusan lama, bertele-tele, dan biaya semakin banyak sebab diadakan berbagai pertemuan.

2) Rahasia keadaan organisasi/perusahaan kurang terjamin karena ada kemungkinan pejabat yang mengikuti pertemuan membocorkannya.

3) Kecakapan dan kepemimpinan manajer akan diketahui bawahan sehingga wibawanya berkurang.

d. Manajemen Demokrasi (Democratic Management)

Manajemen demokrasi hampir sama dengan manajemen terbuka karena dalam pengambilan keputusan selalu melibatkan bawahan tetapi perbedaan mendasar pada manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan dalam organisasi, sedangkan manajemen terbuka dapat dilakukan di organisasi atau perusahaan. Selain itu manajemen demokrasi menetapkan keputusan berdasarkan suara terbanyak (bawahan ikut menentukan keputusan) sedangkan manajemen terbuka hanya manajer yang berhak menetapkan keputusan Malayu S.P Hasibuan (2006:29) menyatakan kelebihan yang dimiliki manajemen demokrasi adalah sebagai berikut:

1) Keputusan yang diambil relatif lebih baik, karena dipikirkan dan diputuskan oleh banyak orang

2) Kecenderungan bertindak otoriter dapat dihindarkan.

3) Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan oleh para anggota

4) Ruang lingkup dan arah keputusan diketahui oleh masyarakat.

Lebih lanjut Malayu S.P. Hasibuan (2006:29) mengemukakan kelemahan yang dimiliki manajemen demokrasi yaitu sebagai berikut:

1) Biaya dan waktu mengambil keputusan cukup lama, bahkan bertele-tele sebab pemikiran-pemikiran para anggota tidak sama dan sering beradu argumentasi

2) Adanya tirani minoritas dari para anggota, misalnya minoritas yang kalah suara dengan terpaksa menyetujui keputusan yang ditetapkan. Sekelompok minoritas karena kelihaian dan kecakapannya berargumentasi maka ia dapat mempengaruhi para anggota yang hanya memikirkan pendapat dan ide-idenya untuk disetujui menjadi suatu keputusan.

2. Pendekatan Manajemen

Pendekatan (approach) dalam manajemen sangat beragam tergantung bagaimana manajer menyikapi perusahaannya. Malayu S.P. Hasibuan (2006:30-31) mengutarakan sebelas pendekatan yang dapat dipakai dalam mempelajari ilmu manajemen.

1). Pendekatan berdasarkan kebiasaan (Empirical Case Approach).

Manajemen dipelajari dari sudut sejarah, asal usulnya berdasarkan pengalaman nyata di masa lalu. Beberapa kasus yang pernah terjadi dianalisis untuk diterapkan pada masa kini maupun pada masa depan. Dari hasil analisis itu kemudian ditarik kesimpulan dan dijadikan pedoman berpikir dalam menerapkan manajemen.

2) Pendekatan berdasarkan kelakuan antar individu (Intrapersonal Beharmour Approach).

Manajemen dipelajari berdasarkan hubungan antar manusia, yakni tingkah laku hubungan manajer dengan bawahan dan tingkah laku hubungan bawahan dengan bawahan sebagai manusia. Pendekatan ini dipelajari dari sudut tingkah laku hubungan antar karyawan perusahaan atau organisasi. Manajer harus menyadari bahwa manajemen tidaklah dilakukan sendiri, justru manajer harus menyebabkan bawahan melakukannya, berdedikasi, dan berpartisipasi tinggi pada tugas-tugasnya.

3) Pendekatan berdasarkan kelakuan kelompok (Group Behaviour Approach).

Manajemen dipelajari dari psikologi sosial sebagai suatu studi pola budaya mengenai susunan tingkah laku kelompok manusia (organizational behaviour) yang diartikan sebagai sistem, pola hubungan antar manusia di antara kelompok.

4) Pendekatan sistem kerja sama (Cooperative Social System Approach).

Manajemen dipelajari dari teori sistem atau merupakan bagian dari teori sistem. Pendekatan sistem kerja sama sosial sangat berperan dalam manajemen, karena semua manajer bekerja dalam suatu sistem sosial. Manajer memimpin suatu organisasi berdasarkan kerja sama manusia.

5) Pendekatan sistem sosio teknik (Socio technology System Approach).

Pendekatan ini menyangkut masalah teknis yaitu method, machines, dan equipment. Meskipun kerja sama baik, tetapi jika ketiga komponen tersebut tidak sesuai, maka produktivitas kerja tidak akan meningkat. Tingkah laku seseorang dan kelompok dipengaruhi pula oleh technical system di tempat orang bekerja.

6) Pendekatan teori keputusan (Decision Theory Approach).

Pendekatan manajemen berdasarkan teori keputusan merupakan pemilihan secara rasional (rational choice) yang dititikberatkan pada keputusan rasional, logis, dan ilmiah. Rational decision adalah pemilihan di antara beberapa alternatif yang merupakan suatu cara tindakan yang berdasarkan keputusan yang diambil secara rasional. Keputusan yang diambil harus menetapkan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

7) Pendekatan pusat komunikasi (Communication Center Approach).

Pendekatan ini merupakan bagian dari teori sistem informasi dan erat sekali hubungannya dengan pendekatan teori keputusan yang berpendapat manajer sebagai pusat komunikasi. Keputusan ditetap kan oleh manajer kemudian dikomunikasikan kepada para bawahan untuk dilaksanakan dan hasil pelaksanaannya dikomuni- kasikan lagi pada manajer. Jadi, manajer berperan sebagai penyebar, penerima, penyimpanan, dan memproses informasi untuk dasar pengambilan keputusan. Tanpa adanya komunikasi sebagai sumber informasi, manajer tidak akan dapat mengambil keputusan yang efektif.

8) Pendekatan matematis (Mathematical Approach).

Pendekatan ini melihat manajemen sebagai suatu sistem proses dalam model matematik. Pendekatan matematis ini dikenal sebagai operation research yang mendasarkan pembahasan pada pendekatan matematis dan telah menamakan dirinya sebagai management scientist.

9) Pendekatan situasional (Contingency Approach).

Menurut pendekatan ini, mempelajari manajemen didasarkan pada sifat situasional internal dan eksternal organisasi pada saat tersebut. Masalah-masalah yang dihadapi diselesaikan dan diatasi berdasarkan situasi sehingga pemecahan masalah yang berbeda- beda dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pula.

10) Pendekatan sumber daya manusia (Human Resource).

Menurut pendekatan ini, manajemen dipelajari dengan sumber daya manusia sebagai dasar kajian atau tinjauan. Pendekatan sumber daya manusia dipelajari mengenai masalah-masalah individu, kelompok kerja, lingkungan kerja, dan motivasi-motivasi yang dapat meningkatkan produktivitas kerja dari sumber daya manusia.

11) Pendekatan kombinasi (Operation Approach).

Menurut pendekatan ini, manajemen dipelajari berdasarkan kombinasi semua pendekatan di atas.

Pengetahuan tentang pendekatan utama sangat membantu dalam studi manajemen dan dalam menetapkan pengembangan serta manfaatnya. GR. Terry (2008:12-14) mengemukakan lima pendekatan:

1) Pendekatan menurut proses atau operasional

Manajemen dianalisis dari arah pandangan mengenai hal-hal yang perlu dilaksanakan oleh manajer supaya dinyatakan mampu. Kegiatan atau fungsi-fungsi dasar manajemen tersebut membentuk proses yang disebut manajemen dan bersifat operasional serta menetapkan konsepsi kerangka kerja untuk studi manajemen.

2) Pendekatan menurut tingkah laku manusia

Pokok dari pendekatan ini adalah tingkah laku manusia. Pendekatan ini membawa manajemen kepada metode dan konsep- konsep pengetahuan sosial yang relevan, terutama psikologi dan antropologi dari dinamika pribadi individu-individu hingga hubungan hubungannya dengan kebudayaan.

3) Pendekatan dari sistem sosial

Pendekatan ini melihat manajemen sebagai suatu sistem sosial dan sistem interrelasi budaya. Pendekatan ini berorientasi kepada ilmu sosiologi, meneliti berbagai kelompok sosial dan hubungan kultural mereka dan terdapat usaha-usaha untuk mengintegrasikan kelompok- kelompok tersebut ke dalam suatu sistem sosial.

4) Pendekatan sistem (system approach)

Sistem merupakan bagian fokus, dan lingkaran di luarnya merupakan tempat pengembangan pendekatan tersebut. Konsepsi, teori, dan praktiknya mirip dengan system approach dan sangat membantu dalam pengembangan ilmu-ilmu fisika.

5) Pendekatan kuantitatif

Fokusnya terletak pada penggunaan model dan proses matematis, hubungan, dan data yang dapat diukur. Pendekatan ini memperlihatkan manfaat manajerial yang besar. Manajemen dilihat sebagai unsur logis yang dinyatakan dan dengan cara kuantitatif, diproses oleh suatu metode, dan menghasilkan jawaban terhadap permasalahan. manajerial.

Sumber : Dasar-Dasar Manajemen | Dr. Badrudin, M.Ag

Post a Comment

أحدث أقدم