MPI Press - Asas atau prinsip merupakan pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:9). Manajemen yang efektif harus memiliki asas sebagai dasar menjalankan organisasi karena asas tersebut dipakai oleh semua sumber daya dalam organisasi. Henry Fayol dalam Malayu S.P. Hasibuan (2006:10) mengemukakan tiga belas asas manajemen yaitu sebagai berikut:
a. Division of work (pembagian kerja). Asas ini berkaitan dengan keter- batasan manusia dalam mengerjakan suatu pekerjaan yaitu keterbatasan waktu, keterbatasan pengetahuan, dan keterbatasan perhatian. Ketiga keterbatasan tersebut harus dilakukan pembagian kerja dengan tujuan memperoleh efisiensi organisasi berdasarkan spesialisasi.
b. Authority and responsibility (wewenang dan tanggung jawab). Wewenang dan tanggung jawab atasan dan bawahan dalam suatu organisasi atau perusahaan harus ada sebagai bagian efisiensi dan efektivitas organisasi. Wewenang menimbulkan hak dan tanggung jawab menimbulkan kewajiban. Hak dan kewajiban menyebabkan adanya interaksi atau komunikasi antara atasan dan bawahan.
c. Discipline (disiplin). Disiplin berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan perusahaan atau organisasi terhadap perjanjian dan peraturan yang telah disepakati.
d. Unity of command (kesatuan perintah). Bawahan hanya menerima perintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan, tetapi seorang atasan dapat memberi perintah kepada beberapa orang bawahan.
e. Unity of direction (kesatuan arah). Setiap bawahan hanya mempunyai satu rencana, satu tujuan, satu perintah, dan satu atasan, supaya terwujud kesatuan arah, kesatuan gerak, dan kesatuan tindakan menuju sasaran yang sama. Asas ini berkaitan erat dengan seluruh komponen perusahaan.
f. Subordination of individual interest into general interest (kepentingan umum di atas kepentingan pribadi). Setiap orang dalam perusahaan atau organisasi harus mengutamakan kepentingan bersama/ kelompok di atas kepentingan pribadi.
g. Renumeration of personnel (pembagian gaji yang wajar). Gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil, wajar, dan seimbang dengan kebutuhan sehingga memberikan kepuasan yang maksimal bagi bawahan dan atasan.
h. Centralization (pemusatan wewenang). Setiap perusahaan atau organisasi harus mempunyai pusat wewenang mengabaikan situasi-situasi khas yang dapat memberikan hasil keseluruhan yang memuaskan.
i. Scalar of chain (hierarki atau rantai berkala). Alur perintah atau wewenang dari atasan ke bawahan harus berjenjang dari jabatan tertinggi ke jabatan terendah dengan cara yang berurutan
j. Order (keteraturan). Asas ini dibagi atas material order dan social order Material order adalah barang-barang atau alat-alat organisasi perusahaan harus ditempatkan pada tempat yang sebenarnya. Social order artinya penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian atau bidang spesialisasinya.
k. Equity (keadilan). Pemimpin harus berlaku adit terhadap semua karyawan dalam pemberian gaji, jaminan sosial, pekerjaan, peng hargaan, dan hukuman. Perlakuan yang adil akan mendorong bawahan mematuhi perintah-perintah atasan dan memotivasi kerja bawahan.
l. Initiative (inisiatif). Pimpinan harus memberikan dorongan dan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif dengan memberi kan kebebasan agar bawahan secara aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya,
m. Esprit de corps (kesatuan). Kesatuan kelompok harus dikembangkan dan dibina melalui sistem komunikasi yang baik sehingga terwujud kekompakan kerja (home work) dan timbul keinginan untuk mencapai hasil yang baik. Pimpinan perusahaan harus membina karyawan agar merasa ikut memiliki perusahaan tersebut.
n. Stability of turn-over personnel (kestabilan masa jabatan). Pimpinan perusahaan harus berusaha agar mutasi dan keluar masuknya karyawan tidak sering dilakukan karena akan mengakibatkan ketidakstabilan organisasi, biaya semakin besar, dan perusahaan tidak mendapat karyawan yang memiliki pengetahuan.
F.W. Taylor dalam Malayu SP. Hasibuan (2006:14) mengemukakan empat asas manajemen yaitu:
a. Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik.
b. Pemilihan dan pengembangan para pekerja.
c. Usaha untuk menghubungkan dan menyatukan metode kerja terbaik dengan para pekerja yang terpilih atau terlatih.
d. Kerja sama yang harmonis antara manajer dan non manajer yang meliputi pembagian kerja dan tanggung jawab manajer untuk merencanakan pekerjaan.
Harrington Emerson dalam Malayu SP. Hasibuan (2006:14) mengemukakan dua belas asas manajemen yaitu:
a. Memberi batasan tujuan dengan tegas.
b. Pikiran yang sehat.
e. Nasihat (konsultasi) yang konsekuen
d. Tata tertib
e. Penjelasan yang jujur.
Sumber : Dasar-Dasar Manajemen | Dr. Badrudin, M.Ag

إرسال تعليق